Sunday 8 February 2015

Kisah Sukses Top Ittipat Kulapongvanich

,
Top adalah seorang remaja yang biasa saja. Sama seperti kebanyakan remaja pria lainnya, Top memiliki hobi bermain game online. Bahkan, saat ia berusia 16 tahun, ia menjadi pecandu game online dan membuatnya sampai menelantarkan pendidikan. Jumlah komputer di kamarnya lebih dari 3 unit, dan semuanya dipergunakan untuk bermain game online. Namun ternyata hobi inilah yang pertama kali memperkenalkan Top ke dunia bisnis. Top mendapatkan uang dari hasil menjual item senjata-senjata miliknya di game online. Dengan bisnisnya ini, Top bahkan meraih penghasilan mencapai 1 juta Baht dan dapat membeli sebuah mobil seharga 600 Baht (sekitar 200 juta rupiah). Namun karena ini merupakan bisnis ilegal, hal ini tidak dapat bertahan lama. Rekening game online nya diblok karena ketahuan melakukan transaksi jual beli.

Dengan sisa uang yang dimiliki, Top beralih ke usaha barang elektronik. Tapi ternyata usaha itu pun gagal. Top ditipu, semua barang elektronik yang ia jual ternyata barang palsu dan uangnya pun tidak dapat kembali. Pada saat yang sama, keluarganya bangkrut dan meninggalkan utang sebesar 40 juta Baht (sekitar 12 milyar rupiah). Rumah milik keluarganya pun disita oleh bank.

Saat Top berusia 17 tahun, ia putus sekolah dan menjadi penjual kacang (chesnut) bersama pamannya. Ia berusaha mencari strategi berjualan yang baik agar bisnisnya dapat sukses. Ia juga melakukan beberapa eksperimen untuk mendapatkan resep terbaik bagi produk kacangnya agar memiliki rasa yang khas dan unik. Usahanya pun membuahkan hasil, Top membuka kedai kacang di mal dan melakukan ekspansi bisnisnya besar-besaran. Namun ternyata usahanya memiliki kendala, mesin pembuat kacang goreng yang digunakan Top menimbulkan asap dan mengotori atap mal. Pihak mal meminta Top menutup kedainya dan membatalkan kontrak kedai yang telah dibuat.

Di titik ini Top hampir putus asa. Ditambah lagi, ia tidak berhasil masuk kuliah di universitas negeri dan harus masuk universitas swasta akibat kemalasannya di sekolah selama ini. Walaupun sedang bangkrut dan terlilit banyak hutang, orangtua Top masih terus berusaha agar anaknya dapat kuliah. Top menolak tawaran orangtuanya dengan mengatakan akan membiayai kuliahnya sendiri. Akhirnya Top bisa kuliah dengan menggadaikan jimat ayahnya yang ia curi.

Setelah mengalami kegagalan di bisnis kacang, Top kembali memutar otak. Ia menemukan ide baru untuk menjual rumput laut goreng. Ia kembali memulai bisnis ini dari bawah. Segala hal dilakukannya untuk mengembangkan bisnis. Ia mencari sendiri rumput lautnya, serta belajar bagaimana cara menggorengnya agar hasilnya baik dan enak. Ia juga mempelajari bagaimana caranya agar rumput laut gorengnya tidak cepat basi jika disimpan lama. Untuk mempelajari dan mengembangkan bisnis rumput lautnya, Top sendiri telah mengeluarkan biaya lebih dari 100 ribu Baht.

Tidak hanya sampai disitu, setelah menemukan resep yang pas untuk rumput laut gorengnya, Top kembali memutar otak untuk mencari jalan bagaimana memasarkan produknya ini. Akhirnya ia mendapat inspirasi untuk menjual produk rumput laut gorengnya di minimarket 7-Eleven. Ternyata ini adalah tantangan baru lagi yang harus dihadapinya. 7-Eleven memiliki standar tinggi agar produk Top dapat dijual ke pasaran; ia diminta untuk memperbaiki kualitas kemasan produknya, serta harus memiliki pabrik agar dapat memenuhi kuota dalam jumlah besar.

Top berusaha sekuat tenaga untuk memenuhi permintaan 7-Eleven, namun ia terus menemui kebuntuan. Top begitu putus asa sampai-sampai ia sempat berpikir untuk berangkat ke China bersama orangtuanya.

Namun sebelum berangkat ke China, Top kembali melakukan usaha terakhirnya untuk memenuhi permintaan dari 7-Eleven. Karena tidak punya modal, Top harus mengajukan pinjaman ke Bank, namun ditolak oleh pihak Bank karena belum cukup umur. Top baru berusia 19 tahun ketika akan membuat pabrik itu. Akhirnya Top terpaksa menjual mobil kesayangannya yang dulu dibelinya dari hasil bisnis jualan senjata game online. Top membuat pabrik kecil untuk usaha rumput laut gorengnya di kantor kecil milik keluarganya yang tersisa. Usaha dan kerja kerasnya pun tidak sia-sia. Dengan sekuat tenaga, akhirnya Top mampu memenuhi semua syarat dari 7-Eleven sehingga produknya dapat dijual di 7-Eleven Thailand. Dalam 2 tahun sejak hari itu, Top berhasil membayar semua hutang keluarganya dan berhasil mengambil kembali rumah keluarganya.

Sekarang, di usianya yang baru 26 tahun, produk rumput laut gorengnya yang dinamai “Tao Kae Noi” merupakan rumput laut goreng terlaris di Thailand, bahkan telah masuk juga ke berbagai negara lain termasuk Indonesia. Usaha Top ini memiliki penghasilan 800 juta Baht (sekitar 235 milyar Rupiah) per tahun, dan mempekerjakan sekitar 2000 karyawan.

Kisah hidup Top yang inspiratif ini menarik sebuah perusahaan film di Thailand untuk mengangkatnya ke layar lebar dengan judul “The Billionaire”. Film ini juga telah masuk dan ditayangkan di Indonesia sejak akhir 2011 yang lalu.

Tips Memulai Usaha Kecil

,
Kalau Anda melihat Bill Gates atau Mark Zuckenberg, pasti Anda tergiur dengan kekayaan mereka yang luar biasa. Tapi sadarkah Anda, bahwa mereka juga memulai semuanya dari usaha kecil mereka. Dan tak satupun dari mereka yang menduga bakal mencetak keberhasilan seperti sekarang.

Perusahaan pemula yang berubah menjadi perusahaan sukses bernilai miliaran bahkan triliunan, dalam dunia bisnis tak bedanya dengan pemenang lotere. Meletakkan semua uang Anda dan berharap mendapatkan jackpot, Anda justru bakalan terpuruk.

Berikut 10 aturan untuk memulai usaha kecil. Daftar ini lebih untuk membuat Anda menyadari kenyataan yang ada, ketimbang gila-gilaan mengejar impian terdahsyat Anda dalam berbisnis.

Lebih realistis. Saat membuat model bisnis, coba lihat ke sekeliling dan cari contoh sukses dari model bisnis yang Anda kehendaki, lalu pelajari. Bila Anda tak dapat menemukan, entah Anda yang luar biasa jenius, atau model bisnis Anda tidak bakal berhasil di dunia nyata.

Jangan menginvestasikan uang sendiri. Karena kebanyakan bisnis adalah perjalanan yang berisiko, carilah partner. Jadi, jika semuanya tidak berjalan semua rencana, Anda tidak bakal bangkrut karena dana start-up tadi, dan tidak dikejar utang.

Perbudak diri sendiri. Jika Anda tidak bersedia bekerja keras, lembur, melupakan keuntungan pribadi dan kesehatan, maka wirausaha bukan untuk Anda. Pada awalnya, Anda pasti tidak akan mampu membayar karyawan, sekalipun karyawan yang murah. Jadi, karyawan Anda, adalah Anda sendiri.

Hargai waktu. Beri nilai uang pada waktu Anda, misalnya Rp20 ribu perjam. Ini akan membantu saat Anda harus mengambil keputusan: Bila sebuah toko mengenakan biaya Rp10 ribu untuk pengiriman setiap minggu, dan Anda membutuhkan waktu 2 jam untuk pergi ke toko tersebut sendiri, maka bayar terus ongkos kirim dari perusahaan tersebut, karena lebih murah. Ini mungkin bertentangan dengan aturan ke 3, tapi bahkan budak sekalipun juga memiliki nilai ekonomi.

Rekrut karyawan dengan baik. Tanpa memedulikan ukuran usaha Anda, pada akhirnya Anda akan merekrut karyawan dari luar. Untuk itu, lakukan proses rekrutmen dengan hati-hati, tanpa tergesa-gesa, dan perlakukan hal tersebut sepenting saat Anda memulai usaha. Sangat disayangkan sikap pemilik usaha yang punya visi untuk usahanya, tapi merekrut karyawan yang justru menghalanginya meraih visi tersebut.

Jual kelebihannya, bukan harganya. Saat Anda memulai usaha, sudah sewajarnya Anda frustasi memasarkannya.Tapi, jika Anda bersaing pada harga, Anda pada akhirnya kan menjual dengan harga pas-pasan atau bahkan di bawah modal. Kuasai keahlian berkomunikasi dengan pelanggan, untuk menjelaskan bahwa harga produk Anda lebih tinggi karena memiliki nilai yang lebih baik.

Ketahui angka dasar. Mengetahui berapa banyak uang yang Anda butuhkan untuk menjalani usaha – mulai dari sewa toko, listrik, asuransi karyawan, sampai harga tinta printer, kertas, dan pajak. Lalu bagi semua itu dengan berapa hari dalam setahun Anda akan buka, dan… itulah angka dasar – jumlah minimum pendapatan yang Anda butuhkan setiap hari. Jika Anda tidak pernah berpikir tentang angka dasar, coba pikir ulang.

Gunakan teknologi terbaru. Teknologi anyar seperti aplikasi dan penyimpaanan data dengan cloud technology sangat murah dan membuat perusahaan kecil dapat bersaing dengan perusahaan besar. Manfaatkan teknologi rendah biaya yang ada di pasaran.

Perlakukan vendor dengan baik. Perlakukan vendor dan suplier Anda sebaik mungkin, seperti halnya Anda memperlakukan para pelanggan. Mereka bisa saja memberikan diskon berdasarkan besarnya volume pemesanan Anda, atau bahkan demi menjaga hubungan baik, serta berharap ada peningkatan volume di masa mendatang. Hubungan yang baik membuat mereka juga dapat memahami keterlambatan pembayaran, bahkan memberikan pengiriman gratis.

Jadilah yang terbaik. Anda tidak boleh setengah-setengah.Setiap hal yang Anda lakukan untuk klien harus lah yangterbaik. Apapun yang Anda buat dan jual, haruslah yang terbaik. Lakukan itu terus menerus, dan kekuatan word of mouth akan menyebar.  (Sumber: The Washington Post/Slate Magazine), http://www.readersdigest.co.id

Monday 1 December 2014

Mulai Dari Mana ?

,
Pertanyaan yang sering kita ajukan ketika ingin mengerjakan sesuatu yang baru adalah "mulai dari mana yah ?".
Begutu juga dengan Blog Kumulai Bisnis ini ketika pertama kali membuatnya, saya bertanya... " harusnya saya mulai dari mana yach?"....
Pertanyaan itu terjawab dengan hadirnya blog ini, yaitu "Mulailah dari apa yang kita ketahui".
Ide membuat Blog ini hadir ketika saya lagi suntuk tak ada kerjaan, pikirku dari pada jenuh mending buat sesuatu yang bisa memberikan manfaat kepada diri dan orang lain.
Blog ini akan coba saya isi semampuku dengan informasi Dunia Usaha dan Bisnis.
Semoga Blog Kumulai Bisnis ini dapat konsisten.
salam sukses....!!!

Posting Test....

,
Selamat Datang di Blog Kumulai Bisnis
 

Lapak Usaha Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger Templates